Rabu, 16 November 2011

Angin rebut di redakan         
Markus 8: 18, 23-27

Ayat 23 melanjutkan ajakan Tuhan Yesus kepada murid-murid untuk bertolak menyeberangi danau Galilea (ayat 18). Namun, di tengah danau Galilea, perahu mereka terjebak angin ribut (badai) yang besar.  Kata angin rebut yang di pakai oleh matius dari bahasa aslinya itu adalah Seismos dan kata ini merupakan akar kata seismologi yaitu ilmu yang mempelajari tentang gempa bumi.  Jadi seismos artinya gempa bumi  yang terjadi di laut (tsunami).
Apabila kita melihat Perjanjian Lama, orang Israel percaya bahwa laut seringkali disebut sebagai simbol dari kekuatan yang besar / dahsyat, sekaligus kekuatan dari kegelapan. Apapun yang kita lempar ke dalam laut pasti hilang, lenyap, tenggelam sebesar apapun benda itu. (Ex Video tsunami)
Ketika Musa dikejar oleh tentara Mesir, dia diperhadapkan oleh dua masalah: di depannya ada laut Merah dan di belakangnya tentara Mesir. Tuhan memerintahkan Musa untuk memukul tongkatnya ke laut. Dan ketika Musa memukul tongkatnya, terbelahlah laut; ini menjadi simbol bahwa Allah Yahweh, Allah yang disembah oleh orang Israel, adalah Allah yang jauh lebih besar daripada kekuatan  laut yang besar, yang dashyat dari pada kekuatan kegelapan.  Lautpun terbelah, menyatakan kekuatan jahat dikalahkan.
dalam perikop ini, ada kata 'perahu'. Perahu adalah lambang kekristenan. Kalau saudara lihat gerakan Oikumene, lambangnya adalah perahu dengan salib dia atas laut. Itu lambang kehidupan Kristen yang sedang mengiring Yesus pada lautan dunia ini. Tetapi, perahu juga lambang dari rumah tangga, perahu juga lambang dari bahtera.
Hari ini kita akan belajar bukan saja tentang kebesaran Tuhan yang didemonstrasikan melalui peristiwa ditenangkannya angin dan badai, tetapi juga dampaknya bagi hidup kita.

Pertama. Ayat 18 & 23
Yesus yang mengajak. “Marilah kita bertolak ke seberang” (ayat 18).
"marilah kita bertolak ke seberang," maka hal itu pun PASTI AKAN TERGENAPI karena itu adalah perkataan Yesus sendiri. Apapun yang akan terjadi pasti mereka akan sampai keseberang. Karena tidak ada perkataan Allah yang tidak di genapi Allah kita adalah ya dan Amin. "DIA adalah YANG TELAH ADA, YANG ADA, dan YANG AKAN ADA," dan "HIKMAT NYA TAK TERSELAMI" dan "DIA ADALAH YANG AWAL DAN YANG AKHIR," dll.

“Marilah kita bertolak ke seberang”  Ini adalah ajakan Tuhan Yesus kepada murid-muridNya. Dan murid-murid-Nya naik ke perahu untuk mengikuti-Nya. Akan tetapi setelah naik perahu mengikuti Dia, tiba-tiba mereka masuk dalam kesulitan besar. Di sini kita perlu menyadari bahwa ketika kita mengikuti Yesus, sangat mungkin kita akan menghadapi banyak kesulitan, tantangan dan penderitaan. Ada banyak ajaran2 yang memberitakan bahwa ikut Tuhan itu selalu lancar, aman dan di berkati. Belum tentu saudara II Timotius 3:12 menyatakan “Setiap orang yang mau hidup beribadah  di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Pada bagian ini, murid-murid mengikuti Tuhan dan mereka mengalami kesulitan yang begitu besar. Begitu besar nya kesulitan mereka sampai mereka sadar bahwa kesulitan ini tidak bisa mereka tanggung dengan kekuatan mereka sendiri.
Lebih lagi, pengalaman ini juga merupakan suatu hal yang memalukan mengingat sebagian dari mereka  yaitu murid2 Yesus adalah nelayan, seperti Petrus dan Andreas. Mereka paham sekali dengan keadaan danau Galilea dan seringkali menghadapi badai. Mereka seharusnya bisa dan biasa menghadapi badai. Tetapi kenyataannya badai yang mereka hadapi kali ini begitu besar sehingga mereka harus berteriak “Tuhan, tolonglah, kita binasa” (ayat 25).

Dalam kehidupan kekristenan kita terkadang  tidak berdaya di dalam menghadapi badai yang menerpa hidup kita, mungkin kita sudah berusaha dengan segala kekuatan kita, dengan segala kemampuan kita atau dengan segala harta benda kita dan kita sudah sampai pada satu titik di mana kita tidak bisa melakukan apa-apa hanya bisa berserah kepada Tuhan dan berkata Tuhan tolonglah kami.

Baik buruknya hidup kita, tergantung pada bagaimana kita memosisikan Yesus. Kalau kita menganggap Yesus sebagai satu pribadi yang tidak terlalu penting, maka kita bisa menempatkan-Nya tidak di posisi utama. Bisa nomor dua atau nomor tiga, tergantung kita.

Akan tetapi, ketika kita menempatkan Dia tidak di posisi utama, kita pasti berhadapan dengan banyak masalah yang tak terselesaikan.
Tetapi sebaliknya jika kita menempatkan Dia di posisi utama maka sebesar apapun masalah kita, seberat apapun pergumulangan kita Bersama dengan Tuhan Yesus kita dapat menyelesaikannya.  (Mazmur 34:20)

Ayat 23 (kelanjutan dari ayat yg ke 18) dikatakan,  lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya. Yesus dulu, baru murid-murid-Nya. Yesus yang masuk dahulu ke perahu, baru murid-murid-Nya.

Dalam kehidupan kekristenan kita, haruslah kita mendahulukan Yesus. Bisa bilang amin ? Kalau Yesus didahulukan, maka segala sesuatu akan berjalan dengan baik. Kalau Tuhan didahulukan, segala sesuatu berjalan dengan sempurna walaupun itu ada di tengah badai (lagu penyertaanmu sempurna). Tuhan Yesus berkata, "Carilah dahulu Kerajaan Sorga serta kebenarannya, maka segala sesuatu itu akan ditambahkan kepadamu." Yesus masuk ke dalam perahu, baru murid-murid-Nya. Artinya apa Kita harus bisa mengikuti keteladanan yang Tuhan berikan kepada kita baik itu tentang kebenarannya maupun tentang penderitaanNya. Percayalah Tuhan pasti sanggup menolong kita.

Kedua, Ayat 24-25
Ayat 24, sekonyong-konyong. Sekonyong-konyong adalah ayat pendidikan bagi orang Kristen atau murid Yesus. Pencobaan atau angin ribut selalu datang tiba-tiba. Selalu datang sekonyong-konyong. Dia tidak memberikan amaran. Dia tidak meminta ijin. Dia tidak pernah kirim sms. Pencobaan tidak pernah ketuk pintu, pencobaan tidak pernah kulo nuwun, percobaan tidak pernah permisi, percobaan tidak pernah kata sepada. Dia datang sekonyong-konyong.

kita bisa bertanya, “Mengapa Tuhan mengijinkan badai yang besar terjadi dalam hidup kita?
1.        II Korintus 1:8b-9 mengajarkan bahwa Tuhan mengijinkan badai yang besar supaya kita tidak bergantung kepada diri kita sendiri tetapi hanya kepada Dia. “...Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.”
2.       Agar  kita semakin mengenal Dia dan menjadi serupa denganNya. Filipi 3:10 mengatakan “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematiaan-Nya.”
3.       Agar kita meresponiNya. Kita bisa sadar bahwa kita bisa saja ada dalam kehendak Tuhan saat kita menghadapi masalah  Tuhan bukan hanya ada bersama dengan kita pada saat baik tetapi pada saat tidak baik Tuhan juga ada bersama dengan kita

Di tengah badai murid-murid berteriak dengan panik, “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”
Apa saja yang kita kerjakan dengan kepanikan, hasilnya tidak baik. Karena kalau kita panik maka kita tidak bisa fokus sama Tuhan tetapi kepada persoalan kita.

Ex: ada cerita saudara seorang ibu yang rumahnya kebakaran dia begitu panik lalu keluar dengan membawa bayinya ternyata setelah sampai keluar yg dibawa bukan bayi tetapi bandal guling bayi.

Dalam kitab Yeremia diceritakan karena kelaparan yang sangat hebat di Israel seorang ibu menyembelih anaknya dan memakannya

Kalau kita panik kita sangat mudah untuk menjadi takut dan kuatir dan akhirnya tidak bisa fokus sama Tuhan kita hanya fokus pada diri kita sendiri.

Yesus pada saat terjadi badai Yesus tertidur namun bukan berarti dia tidak peduli kita lihat di sini Yesus tetap tenang. Kalau kita tenang maka kita bisa fokus dengan Tuhan, kita bisa berdoa 1 Petrus 4:7 kesudahan segala sesuatu sudah dekat kuasailah dirimu dan jadilah tenang supaya kamu dapat berdoa.
Jadi kalau kita tenang maka kita dapat berdoa, kita dapat menguasai diri/tidak panik dan kita bisa fokus kepada Tuhan.

Ayat 26
Di tengah badai murid-murid berteriak dengan panik, “Tuhan, tolonglah, kita binasa.”

 Teriakan dan permintaan murid ini justru diresponi Yesus dengan suatu pertanyaan yang mengagetkan, “Mengapa kamu takut?” Coba tempatkan diri saudara pada posisi murid-murid, bukankah pertanyaan Tuhan ini begitu mengagetkan? Di tengah badai yang sangat besar bukankah respon wajar kita adalah takut? Pertanyaan Yesus membuat kita mengerti lebih dalam natur hidup kita sebagai manusia mudah untuk merasa takut ketika kita dalam kondisi yang tidak menentu.
Ex: Usahanya lagi goncang, pemasukannya kurang, di PHK, bangkrut dan tidak punya duit.  Tetapi jangan lupa bahwa Yesus ada di dalam perahu bersama dengan kita artinya sebagai manusia kita boleh merasa takut namun ketakutan kita itu jangan berlebihan karena itu bisa menutup mata kita untuk tidak bisa fokus sama Tuhan berusaha untuk tetap tenang.

Lalu Yesus juga menegur mereka sebagai kurang percaya.
Kurang percaya itu artinya bukan tidak punya iman mereka punya iman kepada Yesus karena sebelum mereka menyeberang sebelumnya mereka telah melihat banyak perkara yang luar biasa yang Tuhan Yesus adakan, mereka telah banyak melihat banyak mujizat dan mereka percya bahwa Yesus sanggup menolong mereka. Dan dengan membangunkan Yesus itu adalah tindakan iman mereka.
Kata kurang percaya di sini maksudnya iman mereka harus terus bertumbuh makin dalam mengenal jatidiri Yesus. kurang percaya artinya kita belajar betapa iman Kristen haruslah iman yang menerobos apa yang didiktekan dunia bagi kita, iman yang melampaui apapun yang manusia bisa pikirkan dan lakukan.

Dunia selalu berkata kamu tidak bisa, kamu akan bangkrut, miskin, tidak berdaya, Tuhan tidak perduli dsb. Dunia selalu membuat kita takut dan membuat iman kita tidak bisa maju. Kalau yang membangun kita bisa terima tetapi kalua tidak maka kita punya iman yang menerobos apa yang didiktekan oleh dunia.

 Ayat 27

Pengenalan saudara dengan Yesus juga ditentukan oleh hal ini. Bukan kata orang, Yesus itu baik. Bukan kata orang, Yesus itu memberikan berkat. Bukan kata orang, tapi saudara itu punya pengalaman sendiri, bahwa Yesus itu memberkati kita. Bahwa Yesus itu Tabib, bahwa Yesus itu Juruselamat. Saudara harus mengenal Dia, jangan seperti murid-murid. Bareng-bareng pergi, bareng-bareng di perahu, tapi belum tahu, siapa gerangan orang ini.
Jadi, kita harus kenal Yesus lebih dalam, karena tidak ada jalan yang membahagiakan kecuali hanya di dalam Yesus Kristus.



By : Pdm. Austin Riwu Manoe

1 komentar:

  1. Emperor Casino Review 2021 | Play Responsibly
    Emperor 1xbet Casino is licensed and regulated by the 카지노 Malta Gaming Authority (MGA) and the Malta Gaming Authority. The casino offers a diverse selection of  Rating: 4 · ‎Review by Shootercasino 제왕 카지노

    BalasHapus